Facebook  Instagram

Featured Post

PULAU BANYAK ACEH SINGKIL YANG MEMUKAU PARA TURIS MACANEGARA

Ok kawan-kawan...Assalamualaikum Ok kali ini saya akan menyajikan pilihan tempat yang super duper keren keindahan panoramanya yang  menawark...

Jumat, 03 November 2023

Eksplorasi Ajaib Keraton: Pesona Pariwisata Yogyakarta yang Tersembunyi


Keraton Yogyakarta, yang didirikan pada tahun 1755 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I, melambangkan keberhasilan dalam mempertahankan kemerdekaan dan berfungsi sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Yogyakarta. Selain menjadi saksi sejarah yang mencengangkan, Keraton ini juga menggambarkan kekayaan budaya dan kearifan tradisi Jawa yang melekat dalam setiap detailnya. Kunjungan ke kompleks ini tidak hanya sekadar menyaksikan berbagai bangunan bersejarah, tetapi juga membawa pengunjung dalam perjalanan mendalam ke dalam cerita panjang Kota Jogja, dengan nilai-nilai luhur dan keindahan khas Jawa yang tak ternilai.

SEJARAH KERATON YOGYAKARTA

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, atau lebih dikenal sebagai Keraton Yogyakarta, memiliki akar sejarah yang merentang hingga pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1755, ketika Sri Sultan Hamengkubuwono I memulai pembangunannya. Legenda menyebutkan bahwa lokasi awal keraton ini adalah bekas pesanggarahan bernama Garjitawati, yang sebelumnya digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram yang akan dimakamkan di Imogiri. Sebuah versi lain mengatakan bahwa lokasi keraton awalnya adalah mata air, Umbul Pacethokan, tersembunyi di tengah hutan Beringan. Sebelum menetap di Keraton Jogja, Sultan Hamengku Buwono I tinggal di Pesanggrahan Ambar Ketawang, yang kini berada di wilayah Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.

Dalam segi fisik, istana para Sultan Yogyakarta terdiri dari tujuh kompleks inti, termasuk Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Keraton Jogja tidak hanya menjadi penjaga sejarah, tetapi juga menyimpan berbagai warisan budaya, baik dalam bentuk upacara maupun benda-benda kuno yang bersejarah.

Selain itu, Keraton Jogja berfungsi sebagai lembaga adat yang lengkap dengan pemangku adatnya, menyelenggarakan nilai-nilai filosofi dan mitologi yang melekat dalam keberlangsungan budaya. Pada tahun 1995, kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat diusulkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu penjaga kekayaan budaya yang tak ternilai. Bangunan Keraton Yogyakarta memiliki pengaruh yang signifikan, tidak hanya dalam konteks arsitektur, tetapi juga dalam ranah budaya dan sejarah. Berikut beberapa pengaruh yang dimiliki oleh bangunan Keraton Yogyakarta:

Kepentingan Sejarah

Bangunan Keraton Yogyakarta mencerminkan sejarah panjang Kesultanan Yogyakarta. Sebagai pusat pemerintahan tradisional, keraton ini menjadi saksi peristiwa sejarah dan mempertahankan nilai-nilai warisan budaya yang kaya.

1.      Arsitektur Jawa Klasik

Bangunan keraton ini mewakili arsitektur klasik Jawa dengan tata letak yang simetris, paviliun-paviliun, dan ornamen tradisional. Pengaruh ini memperkaya kekayaan arsitektur Indonesia dan memperlihatkan keindahan seni bangunan Jawa.

2.      Budaya Jawa

Keraton Yogyakarta adalah pusat kegiatan kebudayaan Jawa. Melalui upacara adat, seni pertunjukan, dan tradisi yang dijalankan di sana, keraton memegang peranan penting dalam menjaga dan merawat warisan budaya Jawa.

3.      Pusat Kesenian dan Pertunjukan

Keraton Yogyakarta menjadi panggung bagi berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti wayang kulit, tari Jawa, dan musik gamelan. Ini tidak hanya memperkaya budaya lokal, tetapi juga menarik perhatian wisatawan untuk mengalami kekayaan seni tradisional Indonesia.

4.      Identitas Lokal

Keraton Yogyakarta menjadi simbol keistimewaan dan identitas kota Jogja. Bangunan ini menciptakan ikon yang kuat, menggambarkan keberlanjutan kesultanan dan peran budaya yang berperan dalam membentuk karakter kota.

5.      Pariwisata

Keraton Yogyakarta merupakan tujuan utama wisata di kota tersebut. Keberadaannya sebagai objek wisata sejarah dan budaya menarik banyak pengunjung, memberikan dampak ekonomi positif dan mempromosikan warisan budaya Indonesia di mata dunia.

6.      Pendidikan dan Penelitian

Keraton Yogyakarta menjadi sumber penting untuk pendidikan dan penelitian tentang sejarah, budaya, dan seni tradisional Jawa. Berbagai institusi dan para peneliti memanfaatkan keraton sebagai pusat pembelajaran dan penelitian.

Dengan demikian, bangunan Keraton Yogyakarta bukan hanya sekadar struktur fisik, tetapi juga sebuah entitas bersejarah dan budaya yang mendalam, memberikan dampak positif yang meluas di berbagai aspek kehidupan masyarakat. Keraton Yogyakarta adalah bahwa bangunan ini bukan hanya merupakan suatu kompleks kerajaan dengan nilai arsitektural indah, melainkan juga simbol keberlanjutan sejarah, kekayaan budaya, dan identitas kota Jogja. Keraton Yogyakarta memainkan peran penting dalam menjaga dan mewariskan tradisi-tradisi Jawa, menjadi pusat kegiatan kebudayaan, seni, dan ritual adat. Selain itu, keraton menjadi daya tarik wisata yang signifikan, memberikan dampak positif ekonomi dan promosi budaya Indonesia. Keseluruhan, Keraton Yogyakarta menjadi bukti nyata kekayaan dan keistimewaan sebuah kota yang terus merawat warisan budayanya untuk generasi-generasi mendatang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar